Senin, 13 Januari 2014

laporan zpt



LAPORAN  PRAKTIKUM
APLIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH ( ZPT )
Dosen pengampu :Ir. Ari Hadriatny, MP



 








Oleh :
Kelompok III
1.      Toni Setiawan               ( 1006780411 )
2.      Ahmad Ropik               ( 1006840411 )
3.      Sarwono                        ( 1006890411 )
4.      Arif Saputra                  ( 1006900411 )
5.      Mukhamad Fauzan       ( 1007190411 )
6.      Galih Angga                 ( 09.0649.D )
7.      Ardi Hermanto             ( 09.0654.D )


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
PEKALONGAN
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah SWT, yang melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga penyusun dapat membuat laporan praktikum aplikasi ZPT. Tujuan dalam pembuatan laporan ini adalah untuk menyelesaikan tugas praktikumaplikasi ZPT.
Mengingat kurangnya pengetahuan dalam membuat laporan praktikum aplikasi ZPT ini penyusun sering menemukan kesulitan, tetapi penyusun mendapat bimbingan dan pengarahan.
           Laporan ini dapat tersusun berkat adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih  kepada:
1.        Ibu Ir. Ari Hadriyatni, MP selaku dosen pembimbing praktikum aplikasi ZPT
2.        Teman-teman satu kelompok yang sudah membantu dalam pengerjaan   dan pengamatan praktikumaplikasi ZPT.

Penyusun menyadari bahwa menyusun laporan ini masih belum sempurna, untuk itu penyusun perlu saran dan kritik yang bersifat membangun dalam pembuatan laporan ini.
Atas perhatiannya penyusun mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat.


             Pekalongan,   Juni 2013



                Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................              i
KATA PENGANTAR................................................................................             ii
DAFTAR ISI...............................................................................................            iii
ACARA I .  PERAN ROTON F PADA STEK JERUK DAN SANSIVERA
1.1  Tujuan praktikum………………………………….........              1
1.2   Dasar teori ...…………………………………………..                          1
1.3   Bahan dan alat ………………………………………...              2
1.4   Prosedur kerja……………………………………….....              2
1.5   Pengamatan dan pembahasan ........................................              3
1.6  Kesimpulan .....................................................................              3
ACARA II .  PERAN ATONIK PADA BIBIT ANGGREK
                                          2.1     Tujuan praktikum…………………………………........              4
                                          2.2      Dasar teori ...………………………………………..                 4
                                          2.3      Bahan dan alat ………………………………………..              5
                                          2.4      Prosedur kerja………………………………………....              5
                                          2.5      Pengamatan dan pembahasan .......................................              5
                                          2.6     Kesimpulan ....................................................................              6
ACARA III .  PERAN GA3 PADA PERKECAMBAHAN KANGKUNG
                                          3.1     Tujuan praktikum…………………………………........              7
                                          3.2      Dasar teori ...………………………………………..                 7
                                          3.3      Bahan dan alat ………………………………………..              7
                                          3.4      Prosedur kerja………………………………………....              8
                                          3.5      Pengamatan dan pembahasan .......................................              8
                                          3.6     Kesimpulan ....................................................................              9
ACARA IV.PERAN GA3 ALAMI / AIR KELAPA PADA PERKECAMBAHAN
BENIH SAYURAN
4.1  Tujuan praktikum………………………………….........           10
4.2   Dasar teori ...…………………………………………..                        10
4.3   Bahan dan alat ………………………………………...            10
4.4   Prosedur  kerja………………………………………....           11
4.5   Pengamatan dan pembahasan ........................................            11
4.6  Kesimpulan .....................................................................            11
ACARA V.  SITOKININ ALAMIAH
                                          5.1     Tujuan praktikum…………………………………........           12
                                          5.2      Dasar teori ...………………………………………..               12
                                          5.3      Bahan dan alat ……………………………………......           13
                                          5.4      Prosedur kerja………………………………………....           13
                                          5.5      Pengamatan dan pembahasan .......................................            13
                                          5.6     Kesimpulan ....................................................................            14
ACARA VI .  ETILEN
                                          6.1     Tujuan praktikum…………………………………........           15
                                          6.2      Dasar teori ...………………………………………..               15
                                          6.3      Bahan dan alat ………………………………………..           16
                                          6.4      Prosedur  kerja………………………………………...           16
                                          6.5      Pengamatan dan pembahasan .......................................            16
                                          6.6     Kesimpulan ....................................................................            16
DAFTAR PUSTAKA

ACARA I
PERAN ROTON F PADA STEK JERUK DAN SANSIVERA


1.1        Tujuan
Mahasiswa dapat menjelaskan peranan roton F dan mengaplikasikan penggunaan roton F pada tanaman

1.2        Dasar teori
Faktor hormonal atau zat pengatur tumbuh tanaman sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, tanpa zat pengatur tumbuh,  tanaman tidak akan mengalami pertumbuhan.Ada 5 kelompok zat pengatur tumbuh tanaman yaitu auksin. Giberellin, sitokinin, etilen dan  ABA.
Auksin, hormon tanaman seperti indolasetat yang berfungsi untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom, serta pertumbuhan aksis longitudinal tanaman., gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar pada stekan atau cangkokan. Auksin sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar dan sebagai bahan aktif sering yang digunakan dalam persiapan hortikultura komersial terutama untuk akar batang. Mereka juga dapat digunakan untuk merangsang pembungaan secara seragam, untuk mengatur pembuahan, dan untuk mencegah gugur buah.(yang termasuk Auksin IBA, NAA, 2,4-D). Auksin Golongan NAA memakai merek dagang antara lain: Rootone-F, Atonik. Sedang Auksin 2,4 D dijual dengan nama Hidrasil. Auksin alami banyak terdapat didalam cairan biji jagung muda yang masih berwarna kuning, air seni sapi, ujung koleoptil tanaman oat, umbi bawang merah dan air kelapa.
Golongan Auksin : Indole Aceti Acid (IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA dan Indole Acetic Acid (IBA). Yang paling penting dari keluarga auksin adalah indole-3-asam asetat (IAA). Ini menghasilkan efek auksin pada tanaman secara menyeluruh, dan yang paling ampuh dari auksin alami, namun molekul kimiawi IAA adalah yang paling labil di larutan air, sehingga IAA tidak digunakan secara komersial sebagai regulator pertumbuhan tanaman.
Hormone Rootone-F yaitu hormon tanaman seperti indolasetat yang berfungsi untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom, serta pertumbuhan aksis longitudinal tanaman., gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar pada stekan atau cangkokan (yang termasuk Auksin IBA, NAA, 2,4-D). Auksin Golongan NAA memakai merek dagang antara lain: Rootone-F, Atonik.

1.3       
Alat
1.      Polybag
2.      Pisau

Bahan dan alat
Bahan
1.      Tanaman jeruk
2.      Sansivera
3.      Roton F
4.      tanah

1.4        Prosedur kerja
1.      Siapkan polybag kemudian diisi dengan pasir
2.      Sansivera dipotong menjadi 3 olesi dengan roton F, kemudian tanam pada polybag yang sudah berisi pasir
3.      Batang tanaman jeruk dipotong oleskan roton F kemudian tanam pada polybag yang sudah berisi pasir
4.      Ambil tanaman lain dipotong olesi roton F kemudin ditanam pada polybag yang sudah berisi pasir
5.      Lakukan pengamatan






1.5        Hasil pengamatan dan pembahasan
Praktikum pada tanggal 26 Maret 2013
Ø  Hasil pengamatan
Awal Pengamatan
Akhir Pengamatan
Stek tanaman tidak mengeluarkan  akar. Tanaman menjadi mati.
Ø  Pembahasan
Tidak terjadi pertumbuhan sama sekali, akar sama sekali tidak muncul. Hal ini disebabkan kurangnya perawatan. Roton F yang telah diberikan tidak mampu memacu keluarnya akar karena tidak diimbangi dengan perawatan pada tanaman, penyiraman jarang dilakukan sehingga ketersediaan air menjadi kurang, sehingga tanaman menjadi mati. Padahal roton F merupakan auksin yang berfungsi untuk merangsang cepat keluarnya akar. Jika perawatannya maksimal mungkin tanaman akan keluar akarnya.

1.6        Kesimpulan
Stek tanaman mati karena kurang perawatan, Sehingga kegunaan dari roton F untuk merangsang keluarnya akar tidak dapat dilihat hasilnya.






ACARA II
PERAN ATONIK PADA BIBIT ANGGREK


    2.1     Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menjelaskan peranan atonik  pada tanaman anggrek

2.2     Dasar Teori
Faktor hormonal atau zat pengatur tumbuh tanaman sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, tanpa zat pengatur tumbuh,  tanaman tidak akan mengalami pertumbuhan.Ada 5 kelompok zat pengatur tumbuh tanaman yaitu auksin. Giberellin, sitokinin, etilen dan  ABA.
Auksin, hormon tanaman seperti indolasetat yang berfungsi untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom, serta pertumbuhan aksis longitudinal tanaman., gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar pada stekan atau cangkokan. Auksin sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar dan sebagai bahan aktif sering yang digunakan dalam persiapan hortikultura komersial terutama untuk akar batang. Mereka juga dapat digunakan untuk merangsang pembungaan secara seragam, untuk mengatur pembuahan, dan untuk mencegah gugur buah.(yang termasuk Auksin IBA, NAA, 2,4-D). Auksin Golongan NAA memakai merek dagang antara lain: Rootone-F, Atonik. Sedang Auksin 2,4 D dijual dengan nama Hidrasil. Auksin alami banyak terdapat didalam cairan biji jagung muda yang masih berwarna kuning, air seni sapi, ujung koleoptil tanaman oat, umbi bawang merah dan air kelapa.
Golongan Auksin : Indole Aceti Acid (IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA dan Indole Acetic Acid (IBA). Yang paling penting dari keluarga auksin adalah indole-3-asam asetat (IAA). Ini menghasilkan efek auksin pada tanaman secara menyeluruh, dan yang paling ampuh dari auksin alami, namun molekul kimiawi IAA adalah yang paling labil di larutan air, sehingga IAA tidak digunakan secara komersial sebagai regulator pertumbuhan tanaman.
Hormone Rootone-F yaitu hormon tanaman seperti indolasetat yang berfungsi untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom, serta pertumbuhan aksis longitudinal tanaman., gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar pada stekan atau cangkokan (yang termasuk Auksin IBA, NAA, 2,4-D). Auksin Golongan NAA memakai merek dagang antara lain: Rootone-F, Atonik.

2.3        
Alat :
1.    Sprayer

Bahan dan Alat
Bahan :
1.    Atonik
2.    Tanaman anggrek

2.4         Prosedur Kerja
1. Siapkan tanaman anggrek 2 buah
2. Siramkan atonik pada tanaman anggrek
3. Lakukan pengamatan

2.5         Pengamatan dan Pembahasan
Hasil Pengamatan
Awal Pengamatan
Akhir Pengamatan
Daun tidak mengalami kerontokan namun juga tidak mengalami pertambahan
Pembahasan
Atonik yang disiramkan pada tanaman anggrek menjadikan tanaman anggrek tidak mudah gugur daunnya karena pada daun lapisan proksimal auksinnya lebih banyak dibandingkan pada lamisan distalnya sehingga lapisan kerontokannya menjadi lebih kuat sehingga daun tidak mudah gugur.
Auksin bisa digunakan untuk pengembangan sel namun dalam praktikum ini hasilnya tanaman tetap sama seperti sebelum diberi auksin. Sehingga perkembangan sel pada jaringan tanaman tidak terlalun terlihat.

2.6         Kesimpulan
Tanaman anggrek yang siberi atonik saunnya tidak mudah mengalami kerontokan karena atonik berfungsi dalam mempertahankan daun dari kerontokan.


















ACARA III
PERAN GA3 PADA PERKECAMBAHAN KANGKUNG


3.1          Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menjelaskan peranan GA3 pada perkecambahan kangkung

3.2          Dasar Teori
Pada perbanyakan tanaman secara generative yaitu dengan menggunakan biji, masalah utama yang dihadapi adalah lamanya  perkecambah. Ada beberapa benih dengan kulit benih yang tebal dank eras, ada juga benih yang mengalami masa dormansi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan air kelapa. Dimana benih-benih yang sulit berkecambah direndam dengan air kelapa. Air kelapa merupakan zat pengatur tumbuh alami dengan kandungan asam giberilat / giberellin acid ( GA3).
 Salah satu peranan GA3 adalah mempercepat perkecambahan benih karena dapat menginduksi enzim amylase, protease dan lipase yang berfungsi menghidrolosis pati dan protein sehingga dapat menghasilkan unsur hara dan energy yang diperlukan untuk perkembangan embrio.
Peran giberlin pada fisiologi tanaman adalah sebagai berikut :

3.3         
Alat :
1.      Beker glass
2.      Polybag
Bahan dan Alat
Bahan :
1.    Benih kangkung
2.    GA3
3.    Air
4.    Pasir



3.4          Prosedur Kerja
1.      Siapkan 2 polybag yang diisi dengan pasir
2.      Larutkan GA3 pada air, dengan dosis 2 cc/l
3.      Rendam benih kangkung pada pada larutan GA3 selama 30 menit
4.      Ambil benih yang telah direndam
5.      Tanaman pada polybag diberi label
6.      Benih yang tidak direndam GA3 juga ditanam pada polybag yang satunya, kemudian beri label
7.      Lakukan pengamatan

3.5          Pengamatan dan Pembahasan
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 9 April 2013
Hasil Praktikum
Benih yang direndam GA3 lebih banyak yang tumbuh dibandingkan dengan benih yang tidak direndam dengan GA3.
 







Pembahasan
Benih yang direndam dalam larutan GA3 lebih banyak yang tumbuh dibanding dengan benih yang tidak direndam larutan GA3 karena gibberellin alamiah dihasilkan oleh embrio barley dan diangkut ke lapisan aleuron endospem yang menginduksi sintesis enzim amilase,protease,lipase, yang merombak dinding sel endosperm secara cepat dan menghidrolisis pati dan protein, sehingga membebaskan unsur hara dan energi bagi perkem-bangan embrio. Hal ini menunjukkan bahwa giberelin terlihat dalam metabolisme asam nukleat seperti pengubahan RNA yang dihasilkan oleh inti sel.
Pada pemanjangan sel, Giberelin menginduksi pembentukan enzim yang melunakkan dinding sel, terutama enzim proteolitik yang diharapkan melepaskan asam amino triptofan, yaitu prekursor auksin, akibatnya kadar auksin meningkat. Giberelin menginduksi pembentukan enzim amilase yang menghidrolisis pati, akibatnya meningkatkan kadar gula dan tekanan osmose cairan sel, air masuk kedalam sel dan sel memanjang. Giberelin menstimulasi biosintesis polihidroksi asam sinamat,yaitu senyawa yang menghambat enzim IAA oksidase shg meningkatkan proses-proses  yang dipengaruhi oleh auksin dalam pemanjangan sel melalui pengurangan kadar auksin yang rusak oleh enzim IAA oksidase.
Sehingga benih cepat berkecambah dan sel-selnya cepat memanjang sehingga benih yang direndam larutan GA3 menjadi tumbuh lebih banyak dan lebih baik.

3.6          Kesimpulan
Benih kangkung yang direndam dengan larutan GA3 lebih banyak benih yang tumbuh dibanding dengan benih yang tidak direndam dengan larutan GA3. Karena GA3 dapat menginduksi sintesis enzim sehingga membebaskan unsur hara dan energi bagi perkembangan embrio dan dapat memperpanjang sel.









ACARA IV
PERAN GA3 ALAMI /AIR KELAPA PADA
PERKECAMBAHAN BENIH SAYURAN


4.1         Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menjelaskan peranan GA3 alami / air kelapa  pada perkecambahan benih sayuran

4.2         Dasar Teori
Pada perbanyakan tanaman secara generative yaitu dengan menggunakan biji, masalah utama yang dihadapi adalah lamanya  perkecambah. Ada beberapa benih dengan kulit benih yang tebal dank eras, ada juga benih yang mengalami masa dormansi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan air kelapa. Dimana benih-benih yang sulit berkecambah direndam dengan air kelapa. Air kelapa merupakan zat pengatur tumbuh alami dengan kandungan asam giberilat / giberellin acid ( GA3).
 Salah satu peranan GA3 adalah mempercepat perkecambahan benih karena dapat menginduksi enzim amylase, protease dan lipase yang berfungsi menghidrolosis pati dan protein sehingga dapat menghasilkan unsur hara dan energy yang diperlukan untuk perkembangan embrio. Giberil alami banyak terdapat pada air kelapa dan didalam umbi bawang merah.

4.3        
Alat :
1.      Beker glass
2.      Polybag
Bahan dan Alat
Bahan :
1.      Benih Tomat
2.      Benih Cabai Keriting
3.      Air Kelapa
4.      Pasir

4.4         Prosedur Kerja
1.      Masukan air kelapa pada  dua beker glass
2.      Satu beker glass untuk benih tomat yang satunya lagi untuk benih cabai keriting, rendam sampai 30 menit
3.      Masukan pasir dalam polibag sebanyak 6 polybag
4.      Setelah 30 menit masukan benih tomat pada tiga polybag dan benih cabai keriting pada tiga polybag yang lainnya. Lakukan pengamatan

4.5         Pengamatan dan Pembahasan
Hasil Pengamatan
Tidak ada benih yang tumbuh
Rendaman  Benih Tomat pada air  kelapa
Rendaman Be nih Cabai pada air kelapa
Hasil Akhir
Benih Tomat
Benih Cabai

Pembahasan
Benih yang direndam dengan air kelapa tidak ada yang tubuh, hal ini dikarenakan perawatan yang tidak maksimal selain itu juga giberlin alami pada air kelapa tidak bekerja secara maksimal sehingga dalam mensistesis enzim yang mebesaskan unsur hara dan energi bagi perkembangan embrio tidak berjalan, sel-sel tidak mengalami perpanjangan sehingga benih menjadi tidak tumbuh.

4.6         Kesimpulan
Benih tidak tumbuh karena GA3 alami pada air kelapa tidak bekerja secara maksimal selain itu kurangnya dalam perawatan benih.
ACARA V
PERANAN SITOKININ ALAMIAH

5.1          Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menjelaskan peranan sitokinin

5.2          Dasar Teori
Sitokinin, adalah hormon tumbuhan turunan adenin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel dan diferensiasi mitosis, disintesis pada ujung akar dan ditranslokasi melalui pembuluh xylem. Aplikasi Untuk merangsang tumbuhnya tunas pada kultur jaringan atau pada tanaman induk, namun sering tidak optimal untuk tanaman dewasa. sitokinin memiliki struktur menyerupai adenin yang mempromosikan pembelahan sel dan memiliki fungsi yang sama lain untuk kinetin. Kinetin adalah sitokinin pertama kali ditemukan dan dinamakan demikian karena kemampuan senyawa untuk mempromosikan sitokinesis (pembelahan sel). Meskipun itu adalah senyawa alami, Hal ini tidak dibuat di tanaman, dan karena itu biasanya dianggap sebagai "sintetik" sitokinin (berarti bahwa hormon disintesis di tempat lain selain di pabrik).
Sitokinin telah ditemukan di hampir semua tumbuhan yang lebih tinggi serta lumut, jamur, bakteri, dan juga di banyak tRNA dari prokariota dan eukariota. Saat ini ada lebih dari 200 sitokinin alami dan sintetis serta kombinasinya. Konsentrasi sitokinin yang tertinggi di daerah meristematik dan daerah potensi pertumbuhan berkelanjutan seperti akar, daun muda, pengembangan buah-buahan, dan biji-bijian. Sitokinin pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Amerika bernama Folke Skoog pada tahun 1954.
Sitokinin alamiah terdapat dalam apel, jagung manis, pisang. Dalam praktikum ini buah tersebut dibuat ekstrak dan sebagai bahan untuk perendaman benih.


5.3          Bahan dan Alat
Alat :
1.      Blender
2.      Beker glass
3.      Petridis

Bahan :
1.      Apel
2.      Jagung
3.      Pisang
4.      Benih Caisin

5.4          Prosedur Kerja
1.      Cuci apel, jagung dan pisang
2.      Blender masing-masing buah hingga halus
3.      Kemudian masukan hasil blenderan buah tadi masing-masing pada beker glass yang berbeda-beda
4.      Rendam benih caisin ke dalam beker glass yang berisi blenderan buah-buah tersebut selama 15 menit
5.      Ambil benih yang diredam ke dalam petridis
6.      Lakukan pengamatan

5.5          Pengamatan dan Pembahasan
Hasil pengamatan
Tidak ada tanaman yang tumbuh, disebabkan karena kurangnya perawatan.

Pembahasan
Benih direndam pada sitokinin alami tersebut dan setelah beberapa hari tidak berkecamabahan. Hal ini disebabkan perawatan yang tidak maksimal sehingga benih kekurangan air, sitokinin alamiah tidak bekerja secara maksimal. Sehingga menyebabkan kurangnya kelompok sitokinin terdapat dalam spesies t RNA, ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa sitokinin tidak melakukan pengaruh hormonalnya melalui modifikasi t RNA, dan ternyata bahwa bagian adenin dalam sitokinin didapatkan terletak sangat berdekatan dengan anticodon t RNA.
Kurangnya molekul sitokinin dalam t RNA penting dalam interaksi codon-anticodon secaratidak  normal antara m RNA dan t RNA dalam ribosome, sehingga sistensis protein tidak berjalan dengan normal.

5.6          Kesimpulan
Sitokinin alami terdapat pada apel, jagung dan pisang. Dalam praktikum ini benih yang direndam apel, jagung dan pisang tidak tumbuh karena kurangnya perawatan.























ACARA VI
ETILEN

6.1          Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menjelaskan peranan etilen pada pemasakan buah pisang mentah

6.2          Dasar Teori
Etilen merupakan senyawa organik yang sangat sederhana. Pada suhu normal, etilen berupa gas, struktur kimianya C2H4. Perlakuan etilen pada kadar rendah berpengaruh nyata terhadap aktivitas fisiologis dan metabolisme tumbuhan. Etilen alamiah berperan dalam pengaturan beberapa aspek pertumbuhan, diferensiasi dan tanggapan terhadap faktor lingkungan.
Pada buah yang sedang mengalami pertumbuhan diketahui buah tersebut menghasilkan etilen. Produksi etilen maksimum tercapai bersamaan dengan terjadinya respiratory climacteric yaitu peningkatan laju pernafasan yang tinggi selama periode pemasakan buah ,terjadi penurunan laju pernafasan secara drastic.
Buah-buahan dibagi menjadi 2 atas dasar dari respiratory climacteric  yaitu :
1.      Buah yang dapat diperam, contoh : nanas, alpukat, pisang.
2.      Buah yang tidak dapat diperam, contoh  : anggur, semangka, melon, belimbing, apel, jeruk.
Perlakuan buah dengan etilen dapat memacu dan mempercepat terjadinya respiratory climacteric sehingga pemasakan buah terjadi lebih awal. Pemberian auksin dapat memacu peningkatan produksi etilen, kemudian etilen menyebabkan tanggapan yang menyebabkan tumbuhan yang sebenarnya  Dalam keadaan demikian etilen merupakan sebab adanya tanggapan yang disebabkan oleh aplikasi auksin. Namun tidak pengaruh auksin, etilen berperan sebagai hormon penyebabnya. sebaliknya tidak semua pengaruh etilen, auksin berperan sebagai hormon penyebabnya.

6.3         
Alat : - Kertas koran
-  Streples
Bahan dan Alat
Bahan :  - Karbit
-  Pisang raja
6.4          Prosedur Kerja
1.      Siapkan bahan dan alat
2.      Diatas pisang diberi karbit
3.      Kemudian bungkus dengan kertas koran sampai rapat distreples agar tidak ada udara yang masuk.
4.      Lakukan pengamatan

6.5          Pengamatan dan Pembahasan
Hasil pengamatan
Buah pisang yang telah diberi karbit akan cepat masak, dalam waktu satu hari langsung masak, warna tidak berubah karena buah yang digunakan merupakan buah pisang raja yang warnanya memang hijau ketika masak, tektur lebih lembut, kulitnya berbau karbit tapi setelah dikupas baunya seperti buah pisang seperti biasanya.  Setelah 2 hari buah pisang sudah berwarna coklat bahkan hitam. Sedangkan warna hitam menunjukan buah sudah lembek hampir busuk.

Pembahasan
Buah pisang diberi karbit menjadi lebih cepat masak karena Perlakuan buah dengan etilen dapat memacu dan mempercepat terjadinya respiratory climacteric sehingga pemasakan buah terjadi lebih awal. Respirasi klimaterik semakin cepat menyebabkan buah masak tapi setelah mencapai titik klimak respirasi akan menurun sehingga buah akan busuk ( Buah Klimaterik )

6.6          Kesimpulan
Buah yang diberi etilen akan mempercepat respirasi klimaterik sehingga buah akan menjadi cepat masak.
DAFTAR PUSTAKA

Handriatni, Ari MP Ir. 2013. Materi kuliah Aplikasi ZPT. Fakultas Pertanian,
            Universitas Pekalongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar