Penguasaan
Tehnik-tehnik Budidaya Lele menentukan Jumlah kepadatan tebar dan tingkat
keberhasilan Biomasa Panen yang dihasilkan, maka disamping prasarana, Modal
maka SDM sangat menentukan tingkat keberhasilan
KOLAM
PEMBESARAN LELE DENGAN KEPADATAN 400 EKOR/M3
Meningkatnya
jumlah kepadatan tebar Bibit lele, maka secara langsung akan meningkatkan
jamlah Pakan yang diperlukan dan akan berakibat semakin tinginya tingkat
kotoran dan sisa pakan yang dihasilkan. Kendala-kendala yang dialami oleh para
rekan-rekan petani pemula, kebiasaan tebar yang rendah yaitudibawah 200 ekor/m3
air. Kendala dan masalah yang didapat cukup dengan rutin pergantian air dan
tebar pakan sudah bisa didapatkan pertumbuhan yang optimal. Tetapi apabila
musim penghujan tiba warna air yang sebelumnya hijau segar mendadak berubah
menjadi hijau kusam atau coklat, akan juga diiringi timbulnya beberapa masalah
di air, lele mulai menggantung-nggantung diujung kolam, keluar bercak-bercak
putih ditubuh nafsu makan mulai turun dan bahkan tak jarang akan diiringi
dengan kematian lele secara berkala.
Masalah-masalah
klasik ini akan selalu muncul apabila petani tidak mau menerapkan sistem
Budidaya yang berwawasan dan berkiblat pada kesimbangan Lingkungan Air.
Bagaimana
bisa melakukan tebar Lele dengan kepadatan yang tinggi yaitu 200 ekor/m3 lebih
dengan pertumbuhan dan kesehatan ikan yang terus Optimal ???……….
Kita akan
mengupas secara bertahap semua aspek yang perlu dikuasai oleh petani sehingga
mempunyai jurus-jurus yang jitu dalam menstrategi budidaya Lele.
Jurus yang
perlu dikuasai adalah :
1. Mengerti
sifat dan karakter jenis ikan yang akan dibudidayakan, kebiasaan makan,
kebiasaaan hidup, mudah stress atau tidak
bila dibudidayakan dengan kepadatan tebar yang tinggi.
2. Mengeuasai tehnik Manajemen atau pengaturan Kualitas Air.
3. Bisa menghitung Jumlah Pakan yang diperlukan
4. Mempersiapkan sarana yang sesuai dengan kepadatan tebar bibit ikan, karena tingkat kepadatan ikan sangat menentukan prasarana yang diperlukan, tentunya akan mensegmentasi Sistem Budidaya yang akan dijalankan. ( Tradisional, SemiIntensif atau Intensif ).
bila dibudidayakan dengan kepadatan tebar yang tinggi.
2. Mengeuasai tehnik Manajemen atau pengaturan Kualitas Air.
3. Bisa menghitung Jumlah Pakan yang diperlukan
4. Mempersiapkan sarana yang sesuai dengan kepadatan tebar bibit ikan, karena tingkat kepadatan ikan sangat menentukan prasarana yang diperlukan, tentunya akan mensegmentasi Sistem Budidaya yang akan dijalankan. ( Tradisional, SemiIntensif atau Intensif ).
Dalam Sistem
Budidaya Perikanan dibagi beberapa tahapan tehnis yang disesuaikan dengan Fase
ukuran besar ikan dan tingkat kepadatannya.
Tahapan Tehnis Budidaya itu perlu disegementasi dengan beberapa pertimbangan, antara lain :
1. Jenis pakan, ukuran pakan
2. Tingkat kepekaan terhadap kepadatan bibit ( penjarangan ).
3. Kecepatan pertumbuhan yang tidak sama ( teknik grading / pemilahan ), untuk didapatkan ukuran besar ikan yang sama. Karena untuk kebanyakan jenis ikan mempunyai naluri Kanibalisme dalam pola makan.
4. Panjangnya waktu yang diperlukan mulai dari ukuran bibit sampai dengan ukuran Konsumsi. Sehingga secara ekonomis disegmentasi tahapan-tahapan pembesarannya.
Tahapan Tehnis Budidaya itu perlu disegementasi dengan beberapa pertimbangan, antara lain :
1. Jenis pakan, ukuran pakan
2. Tingkat kepekaan terhadap kepadatan bibit ( penjarangan ).
3. Kecepatan pertumbuhan yang tidak sama ( teknik grading / pemilahan ), untuk didapatkan ukuran besar ikan yang sama. Karena untuk kebanyakan jenis ikan mempunyai naluri Kanibalisme dalam pola makan.
4. Panjangnya waktu yang diperlukan mulai dari ukuran bibit sampai dengan ukuran Konsumsi. Sehingga secara ekonomis disegmentasi tahapan-tahapan pembesarannya.
Adapun
Tahapan Segemtasi yang dilakukan sesuai dengan teknologi masing-masing adalah :
1. PEMBIBITAN, Pada tahap ini Manajemen Induk dan bibit perlu dikuasai untuk mendapatkan bibit yang bagus, seragam dan pertumbuhan cepat serta rata.
2. PENDEDERAN, Tahap ini pada fase bibit dipersiapkan pada ukuran siap tebar ke kolam-kolam pembesaran.
3. PEMBESARAN, Tahap pembesaran ikan sampai didapat ukuran konsumsi.
1. PEMBIBITAN, Pada tahap ini Manajemen Induk dan bibit perlu dikuasai untuk mendapatkan bibit yang bagus, seragam dan pertumbuhan cepat serta rata.
2. PENDEDERAN, Tahap ini pada fase bibit dipersiapkan pada ukuran siap tebar ke kolam-kolam pembesaran.
3. PEMBESARAN, Tahap pembesaran ikan sampai didapat ukuran konsumsi.
Petani ikan
apa bila sudah menguasai tehnik-tehnik dasar dalam Budidaya maka dapat
dilakukannya pembesaran Ikan Lele dengan kepadatan yang sangat tinggi yaitu 200
ekor/m3 keatas. Kalau dikuasai teknik dalam budidaya Lele dengan sistem
Intensif, Lele mampu hidup pada stresing kepadatan tebar yang ekstrim tinggi
tetapi pertumbuhannya masih dalam range waktu standard budidaya, yaitu sekitar
75 Kg/m3 daging ikan Lele, jadi kalau 1 Kg isi 10 ekor, maka lele mampu hidup
dengan pertumbuhan yang normal pada
kepadatan tebar 750 ekor/m3.
kepadatan tebar 750 ekor/m3.
Apakah
syarat-syarat kehidupan yang bisa dicapai, untuk melakukan teknologi intensif
itu ?
- OKSIGEN, sebagai LIMITING FACTOR perlu disediakan pada jumlah yang optimal, walaupun lele mempunyai Labirynth yang bisa digunakan secara langsung mengambil Oksigen di udara.
- Kualitas Air yang Optimal sehingga terbentuknya Air berwarna Hijau di awal Budidaya ( TEKNIK GREEN WATER SYSTEM, reff: secara berkala akan diulas khusus tehnik ini).
- Manajemen Pakan dan Kualitas Pakan.
- Kuantitas Air cukup.
- Kualitas Bibit yang bagus ( seragam dan dari jenis induk yang terpilih/ tidak in dreeding ).
- OKSIGEN, sebagai LIMITING FACTOR perlu disediakan pada jumlah yang optimal, walaupun lele mempunyai Labirynth yang bisa digunakan secara langsung mengambil Oksigen di udara.
- Kualitas Air yang Optimal sehingga terbentuknya Air berwarna Hijau di awal Budidaya ( TEKNIK GREEN WATER SYSTEM, reff: secara berkala akan diulas khusus tehnik ini).
- Manajemen Pakan dan Kualitas Pakan.
- Kuantitas Air cukup.
- Kualitas Bibit yang bagus ( seragam dan dari jenis induk yang terpilih/ tidak in dreeding ).
MENGAPA
DILAKUKAN OUT DOOR ( KOLAM-KOLAM DILUAR RUANGAN ), APAKAH TIDAK MEMUNGKINKAN
DILAKUKAN INDOOR SYSTEM ??
Indoor
system, sangat mungkin juga dilakukan,tetapi prasarananyapun harus disesuaikan
memakai kincir air atau blower untuk suplai Oksigen dibadan air. Karena Kalau
Indoor System sudah tidak memungkinkan dilakukan Budidaya dengan Tehnik GREEN
WATER SYSTEM, yaitu suplai Oksigen sebagian besar bergantung pada fotosinseta
Phytoplankton.
Menyambung
dengan Posting kami di TRUBUS ON LINE, yang mempunyai anemo yang tinggi
terhadap permasalahan pembesaran Lele, maka tulisan-tulisan kami akan kami
mulai dari tehnik Pembesaran dahulu, untuk menjawab permasalahan-permasalahan
yang dihadapi dan persayaratan-persyaratan tehnis yang diperlukan untuk dapat
melakukan penebaran Lele dengan Tehnik penebaran yang tinggi.
Tingkat
keberhasilan dalam BUdidaya lele tergantung, pada beberapa hal al :
1. PEMILIHAN LOKASI
2. KONSTRUKSI & DISAIN KOLAM
3. PERSIAPAN KOLAM
4. PENEBARAN BIBIT
5. MANAJEMEN PAKAN
6. MANAJEMEN KUALITAS AIR DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
1. PEMILIHAN LOKASI
2. KONSTRUKSI & DISAIN KOLAM
3. PERSIAPAN KOLAM
4. PENEBARAN BIBIT
5. MANAJEMEN PAKAN
6. MANAJEMEN KUALITAS AIR DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar