1.1. Gbr. Bahan makanan hasil
Fermentasi
Bioteknologi secara sederhana sudah
dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.Sebagai contoh, di bidang
teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal
sejak abad ke-9.Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme dapat
menghasilkan makanan dan minuman karena dapat tumbuh dengan cepat, mengandung
protein yang cukup tinggi dan dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai
substratnya misalnya dari limbah dapat menghasilkan produk yang tidak toksik
dan reaksi biokimianya dapat dikontrol oleh enzim organisme itu sendiri.
Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan
ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses pembuatan pangan yang
dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt,
dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada masa mendatang
diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti
mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup
mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan
makanan.
A.Mikroorganisme pengubah dan penghasil
makanan dan minuman
Proses fermentasi dari suatu organisme
dapat mengubah suatu makanan dan minuman. Proses fermentasi merupakan perubahan
enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik
yang lebih sederhana. Hal tersebut disebabkan mikroorganisme dapat tumbuh
menjadi dua kali lipat dan juga massa mikroba minimal mengandung 40% protein
dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Beberapa jenis
mikroorganisme dalam produk makanan dan minuman adalah sebagai berikut.
a. Pembuatan Tape
Tape merupakan makanan hasil fermentasi
yang mengandung alkohol.Makanan ini dibuat dari beras ketan ataupun singkong
dengan jamur Endomycopsis fibuligera, Rhizopus oryzae, ataupun Saccharomyces
cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu,
bawang merah dan putih, kayu manis. Sebelum membuat tape perlu diperhatikan
untuk menghasilkan kualitas yang bagus, warnanya menarik, rasanya manis dan
strukturnya lembut dengan menggunakan cara antara lain:
a. bahan dasar singkong atau beras ketan
memiliki kualitas baik;
b. memperhitungkan macam dan banyak ragi
yang digunakan;
c. memilih cara pemasakan bahan dasar
(ditanak atau direbus);
d. memilih cara menyimpan tape (dengan
plastik atau daun);
e memperhatikan keadaan lingkungan pada
saat menyimpannya.
Adakalanya pembuatan tape ketan
dilanjutkan yang akhirnya akan menghasilan brem,
baik untuk diminum atau untuk kue.
1.2. Gambar Proses Pembuatan
Tape
b. Pembuatan Tempe
Tempe adalah makanan yang populer di
negara kita. Meskipun merupakan makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai
atau mengandung sumber protein nabati yang cukup tinggi. Tempe terbuat dari
kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah protein
kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah
dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan
karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan
antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.
1.3. Gambar Proses Pembuatan
Tempe
c. Pembuatan Oncom
Oncom merupakan makanan yang dikenal di
kawasan Jawa Barat.Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan
bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna
merah
atau oranye yang merupakan pewarna alami.
Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama
proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel
ampas kacang kedelai, singkong, atau kelapa.Fermentasi ini juga menyebabkan
terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.
d. Pembuatan Kecap
Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna
hitam.Untuk mempercepat fermentasi biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau
energi yang berbentuk tepung beras atau nasi, sedangkan warna larutan kecap
yang terjadi, tergantung pada waktu.
Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jasmur Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan beberapa kecap di pasaran, ada yang kental, ada pula yang encer. Kecap yang kental karena banyak ditambahkan gula merah, gula aren, atau gula kelapa, sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung lebih banyak garam.Ada juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena selama proses pembuatan ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya.
Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jasmur Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan beberapa kecap di pasaran, ada yang kental, ada pula yang encer. Kecap yang kental karena banyak ditambahkan gula merah, gula aren, atau gula kelapa, sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung lebih banyak garam.Ada juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena selama proses pembuatan ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya.
1.5.Gambar Proses Pembuatan Kecap
e. Pembuatan Asinan Sayuran
Asinan sayuran merupakan sayuran yang
diawetkan dengan jalan fermentasi asam.Bakteri yang digunakan adalah
Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus.Mikroorganisme tersebut
mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam laktat. Asam laktat
yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain dan memberikan
rasa khas pada sayuran yang difermentasi atau sering dikenal dengan nama
‘acar’.
1.6. Proses Pembuatan Asinan Sayur
f. Pembuatan Roti
Proses fermentas pada pembuatan rotii ini
dengan bantuan dari yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Yeast yang
ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses fermentasi, yaitu akan
menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut
dapat berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap.
Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan tampak lebih
mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan gas akan mengembang jika
temperatur tinggi.
1.7. Proses Pembuatan Roti
g. Pembuatan Keju
Pada umumnya keju disukai banyak orang.
Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri, yaitu
Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula
susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu
pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar
berhasil dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim
yang mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan,
yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat
diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan
mencerna protein dan lemak menjadi asam amino.
Umumnya keju dapat dikelompokkan menurut
kepadatannya yang dihasilkan dalam proses pemasakan. Keju menjadi keras apabila
kelembabannya kecil dan pemampatannya besar.Jika masa inkubasinya semakin lama,
maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya makin tajam. Misalnya, keju
romano, parmesan sebagai keju sangat keras, keju cheddar, swiss sebagai keju
keras yang berperan Propioniobacterium sp., keju roqueorforti yang berperan
Pennicilium reguerforti sebagai keju setengah lunak, keju camemberti sebagai
keju lunak yang berperan
Pennicilium camemberti.
1.8. Proses Pembuatan Keju
h. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat
dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan
efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah
sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh
darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu
dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah
dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38 C – 44 C
atau selama 12 jam pada suhu 32 C. Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam
laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa
asam, dapat juga ditambahkan dengan buah,
kacang, atau rasa lain yang diinginkan.
1.9. Poses Pembuatan Yogurt
h. Protein Sel Tunggal (PST)
Protein sel tunggal merupakan protein yang
dihasilkan oleh mikroorganisme misalnya ganggang, bakteri dan berada di dalam
sel mikroorganisme tersebut, coba Anda buka kembali pelajaran kelas X.
Mikroorganisme tersebut memiliki protein yang beratnya mencapai 80 % dari berat
total sel. Jika mikroorganisme tersebut memiliki kemampuan reproduksi yang
sangat cepat, maka akan dihasilkan protein dalam jumlah yang banyak dalam waktu
yang singkat.
2.1. Proses Pembuatan Asina
B. Fermentasi
Fermentasi adalah bentuk pengawetan
makanan secara modern. Umumnya bahan makanan yang akan diawetkan akan mengalami
proses pengubahan karbohidrat menjadi alkohol. Proses tersebut dipengaruhi oleh
enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Umumnya bahan makanan yang diawetkan
ditaburi dengan ragi, kemudian disimpan dalam keadaan lembab tanpa sinar
matahari. Beberapa contoh proses fermentasi sering digunakan dalam pembuatan
tempe, tape, tahu, kecap, tauco, dan lain-lain .
C. Konsep gizi seimbang yang mendukung
Bioteknologi Pangan
Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
adalah masalah gizi kurang dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi
merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu adanya program gizi
yang berguna untuk mendorong kedua hal tersebut.
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan
pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik
kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya).
Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM
menjadi rendah. Adapun tujuan program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk
mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah :
- Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan.
- Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.
- Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih.
- Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk mencapai hidup sehat.
Mikroorganisme yang di kembangkan dalam
bioteknologi pangan melelui proses fermentasi mampu mengubah bahan mentah
seperti, kedelai, jangung, ketela dan yang lainnya menjadi bahan yang memiliki
nilai tambah tinggi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Bioteknologi pangan yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Bahan pangan yang di fermentasi dengan mikroorganisme, mengandung nutrisi yang
tinggi untuk memenuhi keseimbangan gizi pada manusia. Berbagai bahan
makanan yang sebelum di olah secara bioteknologi memiliki kualitas
dan gizi yang rendah akan tetapi setelah diolah secara bioteknologi
mimiliki kandungan gizi yang kaya akan manfaatnya bagi kesejahteraan Manusia.
Sumber :
Green, jen. 2005. Makanan Rekayasa
genetika ( Seri Lingkungan Hidup). Bandung Pakar Raya
Anonymouse.http://karya-uniq.blogspot.com/http://karya-uniq.blogspot.com/: Diakses tanggal 11 Januari 2011
Anonymouse.http://Www.Crayonpedia.Org/Mw/Bab_Xiii_Bioteknologi_Dan_Peranannya_Bagi_Kehidupan:
Diakses tanggal 11 januari 2011
Anonymouse.http://arifqbio.multiply.com/journal/item/8/Seri_Bioteknologi: Diakses
tanggal 11 Januari 2011
Anonymouse.http://frisky-marto.blogspot.com/2010/03/imu-gizi-dalam-keperawatan.html: Diakses tanggal 12 januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar